Pentingnya Imunisasi Pada Anak
Imunisasi merupakan investasi kesehatan
masa depan karena pencegahan penyakit melalui imunisasi merupakan cara
perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan jauh lebih murah
dibanding mengobati seseorang apabila telah jatuh sakit dan harus
dirawat di rumah sakit. Dengan imunisasi, anak akan terhindar dari
penyakit infeksi berbahaya, maka mereka memiliki kesempatan
beraktifitas, bermain, belajar tanpa terganggu masalah kesehatan.
Namun demikian, sampai saat ini masih terdapat masalah-masalah dalam
pemberian imunisasi, antara lain pemahaman orang tua yang masih kurang
pada sebagian masyarakat, mitos salah tentang imunisasi, sampai jadwal
imunisasi yang terlambat.
Program imunisasi adalah cara terbaik
untuk melindungi sesorang dari serangan penyakit yang berbahaya dan juga
mematikan khususnya bagi bayi dan anak-anak. Banyak sekali
kematianme akibat penyakit bisa dicegah dengan menggunakan imunisasi
ini, akan tetapi banyak org masih meragukan keamanannya. Imunisasi di
Indonesia dikenal oleh masyarakat sejak tahun 1970. Pemberian imunisasi
pada bayi bertujuan agar tidak rentan terkena penyakit sejak dini
hingga ketika tumbuh dewasa. Diklaim bahwa tindakan imunisasi dapat
membangkitkan kekebalan tubuh yang ada di dalam tubuh manusia akan
serangan dari virus tanpa menimbulkan efek samping atau efek berbahaya
lainnya. Adapun penyakit berbahaya yang bisa dicegah dengan imunisasi
adalah penyakit Polio, Campak, Hepatitis A, Hepatitis B dan juga
Tetanus.
1. Menghindarkan bayi dari serangan penyakit
2. Memperkecil kemungkinan terjadinya penyakit menular
3. Meningkatkan kesehatan Nasional
Semakin banyaknya jenis imunisasi yang
ada saat ini membuat para orang tua bingung. Oleh karena itu penjelasan
menganai imunisasi ini perlu sekali untuk disosialisasikan secara
jelas. Sasaran imunisasi untuk anak dikategorikan menjadi 2, yaitu untuk
bayi dan batita. Untuk bayi, imunisasi yang diberikan merupakan
imunisasi dasar yang terdiri atas Hepatitis, BCG, Polio 1-4, Pentavalen
(DPT-BH-Hib), dan campak. Untuk batita, imunisasi yang diberikan
merupakan imunisasi lanjutan. Imunisasi lanjutan ini tak kalah
pentingnya untuk pencegahan penyakit pada anak. Untuk imunisasi
lanjutan, anak akan diberikan DPT-HB-Hib dan campak. Ada 5
imunisasi yang wajib diberikan kepada bayi yakni:
Manfaat: Mencegah penyakit tuberkulosis
atau TB (bukan lagi disingkat TBC), yaitu infeksi yang disebabkan
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang
paru-paru, walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan
ditularkan orang keorang.
Waktu pemberian: Sejak bayi lahir.
Catatan khusus: Bila mama ketinggalan
dan umur si kecil sudah lebih dari 3 bulan, harus dilakukan uji
tuberkulin terlebih dulu. Uji ini untuk mengetahui apakah di dalam tubuh
anak sudah terdapat bakteri penyebab TB atau tidak. BCG baru bisa
diberikan, bila uji tuberkulin negatif.
Manfaat: Melindungi tubuh dari virus Hepatitis B, yang bisa menyebabkan kerusakan pada hati.
Waktu pemberian: Dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 bulan, lalu saat 3 – 6 bulan.
Catatan khusus: Jarak antara pemberian pertama dengan kedua minimal 4 minggu.
Waktu pemberian: Dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 bulan, lalu saat 3 – 6 bulan.
Catatan khusus: Jarak antara pemberian pertama dengan kedua minimal 4 minggu.
3. Polio
Manfaat: Melindungi tubuh terhadap virus polio, yang menyebabkan kelumpuhan.
Waktu pemberian: Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama setelah lahir. Selanjutnya, vaksin ini diberikan tiga kali, yakni saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan.
Catatan khusus: Pemberian vaksin ini harus diulang (boost) pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
Waktu pemberian: Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama setelah lahir. Selanjutnya, vaksin ini diberikan tiga kali, yakni saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan.
Catatan khusus: Pemberian vaksin ini harus diulang (boost) pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
4. DTP (Diphteria, Tetanus, Pertussis)
Manfaat: Mencegah tiga jenis penyakit,
yaitu difteri (infeksi saluran pernapasan yang disebabkan bakteri),
tetanus (infeksi bakteri pada bagian tubuh yang terluka), dan
pertusis (batuk rejan, biasanya berlangsung dalam waktu yang lama).
Waktu pemberian: Pertama kali diberikan
saat bayi berumur lebih dari enam minggu. Pemberian selanjutnya pada
usia 4 dan 6 bulan. Catatan khusus: Ulangan DTP diberikan umur 18 bulan
dan 5 tahun. Pada usia 12 tahun, vaksin ini diberikan lagi, biasanya di
sekolah.
5. Campak
Manfaat: Melindungi anak dari penyakit campak yang disebabkan virus.
Waktu pemberian: Pertama kali diberikan saat anak umur 9 bulan. Campak kedua diberikan pada saat anak SD kelas 1 (6 tahun).
Catatan khusus: Jika belum mendapat vaksin campak pada umur 9 bulan, anak bisa diberikan vaksin kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (MMR atau Measles, Mumps, Rubella) di usia 15 bulan.
Sedangkan pembagian imunisasi lanjutan untuk usia batita dibagi menjadi sebagai berikut:
- 1. Batita berusia 18 bulan (1,5 tahun) diberikan imunisasi DPT-HB-Hib (minimum berjarak 12 bulan dari DPT-HB-Hib dosis terakhir)
- 2. Batita berusia 24 bulan (2 tahun) diberikan imunisasi campak (minimum berjarak 6 bulan dari campak dosis pertama)
Perlunya diberikan imunisasi DPT-HB-Hib
lagi adalah sebagai booster atau tambahan pada saat berusia 18 bulan
atau 1.5 tahun. Sebab kekebalan yang terbentuk setelah pemberian
DPT-HB-Hib 3 dosis sebelumnya akan menurun pada saat anak mencapai usia
15 bulan sampai dengan1,5 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar