Selasa, 22 April 2014

Penyebab Hiv Aids

Penyebab Hiv Aids


 Terdapat 2 jenis virus penyebab AIDS,V yaitu HIV-1, HIV-2, HIV yang banyak ditemukan di daerah Barat, Eropa, Afriaka Tengah, Selatan, dan Timur. Sedangkan HIV-2 banyak di temukan di Afrika Barat.



PENYEBARAN DALAM TUBUH

Supaya terjadi infeksi, virus harus masuk ke dalam sel, dalam hal ini sel darah putih yang disebut . Materi genetik virus yang dimasukkan ke dalam DNA sel yang terinteksi. Di dalam sel, Virus berkembng biak pada akhirnya menghancurkan sel serta melepaskan pertikel virus yang baru. Partikel virus yang baru kemudian menginfeksi limfosit lainnya dan menghancurkannya.

Virus menempel pada limfosit yang memiliki satu reseptor protein yang disebut CD4, yang terdapat di selaput bagian luar. Sel-sel yang memiliki reseptor biasanya, disebut sel CD4+ atu disebut limfosit T penolong. Limfosit T penolong berfungsi mengaktifkan dan menagatur sel-sel lain pada sistem kekebalan.(misalnya limfosit B, makrofag dan limfosit T stitostik), yang kesemuanya membantu menghancurkan sel-sel ganas dan organisme asing.

Infeksi HIV menyebabkan hancurnya limfosit T penolong, sehingga teradi kelemahan sistem tubuh dalam melindungi dirinya terhadap infksi dan kanker.

Seseorang yang terinfeksi HIV akan kehilangan limfosit Tpenolong melalui 3 tahap selama beberpa bulan atau tahun.

1. Seseorang yang sehat memiliki limfosit CD4 sebanyak 800-1300 sel/mL darah. Pada beberapa bulan pertama setelah terinfeksi HIV sejumlah sel menurun sebanyak 40-50%. Selama bulan-bulan ini penderita bisa menularkan HIV kepada orang lain karena banyak partikel virus yang terdapat dalam luar darah. Meskipun tubuh berusaha melawan virus, tetapi tubuh tidak mampu meredakan infeksi.

2. Setelah sekitar 6 bulan, jumlah partikel virus didalam darah mencapai kadar yang stabil, yang berlainan pada setiap penderita. Perusakan sel CD4+ dan penularan penyakit kepada orang lain terus berlanjut. Kadar partikel virus yang tinggi dak kadar Limfosit CD4+ yang rendah membantu dokter mendapati orang-orang yang berisiko tinggi menderita AIDS.

3. 1-2 tahun sebelum terjadinya AIDS, jumlah limfosit CD4+ biasanya menurun drastis. Jika kadarnya turun hingga 200 sel/Ml darah, maka penderita menjadi rentan terhadap infeksi.

 Infeksi HIV juga menyebabkan gangguan pada fungsi limfosit B. Limfosit B adalah limfosit yang menghasilkan antibodi. Seringkali HIV meyebabkan produksi antibodi berlebihan. Antibodi yang diperuntukkan melawan HIV dan infeksi lain ini banyak membantu dalam melawan berbagai infeksi oportunistik pada AIDS.

Pada saat yang bersamaan, penghancuran limfosit CD4+ oleh virus menyebabkan berkurangnya kemampuan  Sistem kekebalan tubuh dalam mengenali dan sasaran baru yang harus diserang.

SUMBER

0 komentar:

Posting Komentar